BAHAN KIMIA KEMBANG API
KEMBANG API
Sahabat tentu kalian penasaran di dalam susunan
apa yg terkandung dalam kembang api. Kembang api berada dalam golongan “Low
Explosive” yang dipergunakan untuk tujuan hiburan. Kembang api diyakini berasal
dari China pada abad ke 12 sebagai hasil samping penemuan bubuk hitam
(gundpowder) dan pada saat itu dipakai untuk mengusir roh jahat dan mengisi
perayaan tahun baru China dan festival bulan. Kembang api umumnya terbuat dari
kertas atau tanah liat berbentuk silinder atau bola. Kembang api berbentuk
silinder didalamya kemungkinan terdapat silinder-silinder kertas lagi, dan
disusun sedemikian rupa sehingga apabila kembang api tersebut disulut maka akan
diperoleh bentuk, warna, dan suara yang diinginkan
Komposisi Kembang Api
Terdapat 5 komposisi utama kembang api yaitu:
Binder, Oksidator, Reduktor, Agen Pemberi Warna, dan Regulator. Fungsi
masing-masing dijelaskan sebagai berikut:
Binder
Binder berfungsi untuk agen pengikat sehingga
seluruh bahan pembuat kembang api dapat dijadikan campuran berbentuk pasta.
Binder yang sering dipergunakan adalah dextrin.
Regulator
Logam biasanya ditambahkan untuk
mengatur kecepatan terjadinya reaksi pada kembang api. Semakin besar luas
permukaan logam maka semakin cepat reaksi akan berlangsung.
Fuel
Fuel
Karbon atau thermit umumnya dipakai
sebagai fuel pada kembang api. Fuel akan melepaskan elektron pada oksidator.
Menyebabkan oksidator tereduksi, selama proses ini berlangsung maka akan
terjadi ikatan antara fuel dan oksigen membentuk produk yang lebih stabil,
peristiwa pembakaran ini hanya memerlukan sedikit energi agar reaksinya
berlangsung, dan ketika proses pembakaran dimulai maka akan dihasilkan energi yang
cukup banyak untuk melelehkan dan menguapkan material lain sehingga terjadi
percikan api yang menyebabkan terbentuknya cahaya kembang api.
Oksidator diperlukan sebagai penghasil
oksigen untuk memulai proses pembakaran. Bahan oksidator yang dipakai biasanya
dari golongan nitrat, klorat, ataupun perklorat. Awalnya nitrat dipakai sebagai
bahan oksidator dan senyawa yang sering dipakai adalah kalium nitrat. Penguraian
kalium nitrat adalah sebagai berikut:
2 KNO3 -> K2O + N2 + 2.5 O2
Tidak semua oksigen dari KNO3 diubah menjadi oksigen, dan
reaksi berjalan tidak begitu ekstrim sehingga mudah di control. Hal ini
menyebabkan nitrat dipakai sebagai reaksi awal penyulutan kembang api agar
kembang api sampai di angkasa. Untuk mendapatkan reaksi yang ekstrim (dalam
arti kecepatan dan menghasilkan panas yang cukup) maka diperlukan oksidator
yang lebih kuat dibandingkan nitrat. Ingat agar kembang api dapat menghasilkan
kilatan cahaya maka kita harus membuat ion logam agen pemberi warna tereksitasi
untuk itulah diperlukan suhu yang tinggi. Klorat merupakan oksidator yang lebih
baik dibandingkan dengan nirat, reaksi yang terjadi sangat ekplosif dan
menghasilkan suhu yang tinggi selain itu semua oksigen dalam klorat dapat
diubah menjadi oksigen. Memberikan oksigen dengan jumlah yang cukup untuk
proses pembakaran pada kembang api.
2 KClO3 -> 2KCl + 3 O2
Sayangnya klorat tidak stabil dan diperlukan penanganan
khusus dalam proses pembuatan kembang api, beberapa senyawa klorat dapat
meledak ketika dijatuhkan ke tanah. Oleh sebab itu penggunaan klorat digantikan
oleh perklorat. Perklorat sekarang banyak dipakai pada industri kembag apai
karena stabil dan bereaksi sama ekstrimnya dengan klorat.
KClO4 -> KCl + 2O2
Reduktor
Reduktor bereaksi dengan oksigen yang
dihasilkan oleh oksidator membentuk gas yang bertemperatur tinggi dan
mengembang dengan cepat. Reduktor yang dipakai biasanya adalah belerang dan
karbon.
S + O2 -> SO2
C + O2 -> CO2
Agen Pemberi Warna
Warna kembang api dihasilkan dari pemanasan senyawa logam
tertentu. Atom logam menyerap energi yang dihasilkan dari reaksi oksidator dan
reduktor diatas dan kemudian dia melepaskan energi itu kembali dalam bentuk
cahaya dengan warna tertentu. Energi yang diserap menyebabkan electron logam
melompat dari tingkat energi standarnya ke tingkat energi yang lebih tinggi,
dinamakan dengan istilah tereksitasi kemudian electron terebut kembali ke
tingkat energi semula dengan membebaskan energi cahaya dengan panjang gelombang
tertentu. Ion logam yang dipakai untuk memberi warna pada kembang api
diantaranya adalah:
Garam stronsium atau garam lithium.
Contohnya adalah litium karbonat Li2CO3 yang memberikan warna merah dan
Stronsium karbonat yang memberikan warna merah cerah.
Oranye
Garam kalsium contohnya kalsium klorida
CaCl2
Kuning
Garam natrium contohnya natrium lorida
NaCl.
Hijau
Garam barium atau senyawa yang dapat
menghasilkan gas Cl2. Contoh garam bariumnya adalah BaCl2.
Biru
Senyawaan tembaga contohnya tembaga(I)
klorida CuCl.
Ungu
Campuran antara garam stronsium dan garam tembaga. Karena stronsium
memberikan warna merah dan tembaga memberikan warna biru maka campuran kedua
garam ini akan menghasilkan warna ungu. Putih/Silver Logam magnesium, titanium,
ataupun aluminium.
Komentar
Posting Komentar